Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 07 Juli 2010

FLUIDA

     Kebanyakan bahan bisa disebut sebagai zat padat, zat cair atau gas. Sebuah zat padat umumnya mempunyai bentuk tertentu, sedangkan zat cair dan gas mempunyai bentuk yang ditetapkan oleh wadahnya masing-masing. Perbedaan pokok antara zat cair dan gas (keduanya digolongkan sebagai fluida) adalah bahwa gas akan menyebar dan mengisi seluruh wadah yang ditempatiya. Defenisi untuk membedakan zat padat dengan fluida adalah dari karakteristik deformasi dari bahan-bahan tersebut. 

     Zat padat dianggap sebagai bahan yang menunjukkan reaksi deformasi yang terbatas ketika menerima atau mengalami suatu gaya geser (shear). Fluida dapat didefenisikan sebagai suatu zat yang terus menerus berubah bentuk apabila mengalami tegangan geser, fluida tidak mampu menahan gaya geser tanpa berubah bentuk.

      Umumnya makin besar laju deformasi fluida, makin besar pula tegangan geser untuk fluida tersebut. Viskositas atau kekentalan adalah ukuran untuk menyatakan hambatan atau ketahanan fluida terhadap deformasi. 

      Fluida ideal dapat didefinisikan sebagai fluida yang tidak viskous, jadi tegangan geser dalam fluida ideal tidak ada, meskipun fluida itu mengalami deformasi. Semua fluida sejati mempunyai atau menunjukkan sifat-sifat yang penting dalam dunia rekayasa. Kerapatan , kompresibilitas, kapilaritas dan tekanan uap adalah sifat yang diminati untuk fluida dalam keadaan diam. Namun untuk fluida sejati yang bergerak memiliki sifat yang penting yaitu viskositas.

     Untuk menerangkan perilaku fluida yang makroskopis, perlu ditambahkan sifat fluida untuk mengungkapkan efek interaksi molekuler yang masih tersisa. Salah satu sifat yang paling penting dari sifat itu adalah kerapatan fluida (fluid density), yang tidak lain adalah ukuran massa atau banyak molekul per satuan volume dikalikan dengan massanya. Sebuah sifat lain yang diperlukan karena gerak molekuler yang acak adalah tekanan fluida (fluid pressure). Tekanan fluida pada suatu permukaan zat padat adalah jumlah semua gaya normal persatuan luas akibat benturan molekul-molekul fluida dengan permukaan itu.
Selengkapnya...

Penukar Panas Lempeng

     Pertukaran panas yang terjadi pada alat penukar panas lempeng didasarkan pada permukaan pertukaran yang berbentuk datar/lempengan, dimana lempengan tersususn sedemikian rupa sehingga menyajikan luas permukaan pertukaran yang diperlukan.

Penukar panas lempeng terdapat dalam beberapa bentuk dasar :
a. Penukar panas lempeng dimana susunan dari lempngan mempunyai prinsip yang menyerupai dengan PLATE dan FRAME FILTER PRESS, dinamakan PLATE (FRAME) HEAT EXCHANGER.
b. Spiral-spiral Exchanger, yang tersusun dari gulungan lempeng.
c. Brazed-plate-fin Heat Exchanger, yang terdiri dari lempengan bersirip, biasa digunakan untuk pesawat (1950) atau untuk proses pertukaran pada temperatur yang cukup rendah (10oC atau -200oC).
d. Plate dan fin tube surface.
e. Graphite block exchanger.

       Masing-masing bentuk ari penukar panas lempeng tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan, dikarenakan mentesuaikan dengan kebutuhan.

      Pada umumnya penukar panas lempeng dogunakan unutk pertukaran panas pada tekanan dibawah 20 atm, yang cukup bersaing dengan shell & tube heat exchanger, dengan temperature maksimum 150oC, dan cukup memenuhi syarat untuk fluida dengan viskositas (kekentalan) diatas 300 P.

      Spiral plate exchanger melangsungkan pertukaran panas secara counter-current (berlawanan arah alir), merupakan desain yang cukup kompak dan mempunyai efek turbulensi terhadap aliran dengan bilangan Reynold yang cukup rendah bila dibandngkan dengan aliran pada pipa. Dimensi ruang yang diperlukan untuk alat dengan luas permukaan pertukaran yang tersedia cukup memuaskan, bila dibandingkan dengan bentuk penukar panas yang lain (dimensi dengan diameter 42 in dan panjang 60 in dapat menyajikan panjang permukaan pertukaran 100 ft).

      Plate (frame) Heat Excanger terdiri dari lempeng standar sebagai permukaan berlangsungnya perpindahan dan rangka penyangga dimana susunan lempeng tersebut. Pressure drop yang terjadi pada penukar panas lempeng relative kecil.

      Permukaan PHE (Plate Heat Exchanger) bergelombang untuk memberikan efek turbulensi terhadap aliran. Kelebihan PHE disbanding penukar panas lain adalah mudahnya untuk melakukan perawatan (maintenance) untuk pembersihan dan dapat digunakan untuk banyak macam fluida (tergantung dari bahan konstruksi yang digunakan), dan mudah untuk dilakukan modifikasi (penambahan luas permukaan perpindahan atau merubah posisi keluar masuk fluida). Aliran dalam penukar panas dapat berlangsung secara counter-current (berlawanan arah) ataupun searah.

      Antara kedua lempeng pada PHE terdapat gasket sebagai penyekat dan juga menyediakan ruang, yang menyerupai pada plate & frame filter press.

Semoga Bermanfaat ....
Selengkapnya...